Category Archives: Hemat BBM

kendaraan fit dengan Voltage Stabilizer !!! ( bag. 1 )

kawan… apakah anda sudah pernah dengar voltage Stabilizer yg dipasang di kendaraan ??? Nah, sebenarnya apa sih manfaatnya ? dan apa benar menambah tenaga serrta menghemat bbm sekaligus ??? apa bisa dibuat yg murah meriah aja daripada yg beredar dipasaran ? ( 800rb keatas ). Jawabanya BISA ! bahkan hanya dg bbrp lembaran puluhan ribu rupiah saja. Penasaran ? lanjooott……. gan

######## skip ….. ######

Okelah kawan…. kali ini bikersoak akan membahas hal yg tumben lebih serius dibandingkan sama artikel2 lainnya. Stay tune dan siapkan kopi kental yaaaaa….. okre ???

Voltage stabiliser secara katakosa artinya penstabil tegangan. Lha emang kenapa perlu distabilkan ? kan aki sudah stabil ? Memang, tegangan tersimpan di aki sudah stabil…. tetapi itu hanya pada pemakaian konstan dimana itu adalah hal mustahil di kendaraan. Maksud saya, pada pemakaian ya ….. ingat !!! kemdaraan selama dipakai itu rpm mesin naik turun…. secara elektronnik, sistem pengapian membutuhkan daya juga naik turun ! kemudian kendaraan jaman now sudah injeksi disertai sensor2, nah…. itu juga bekerja seirama rpm memakan setrum… dan itu masih ditambah banyak hal lain macam lampu , audio, klakson, dsb.

Kalo diibarat kata nih.. kaya PLN dirumah kita…. saat makai mesin cuci tentu nyedot daya yang variabel, ngga konstan kayak lampu yg menyala terus…. belum lagi kalo punya pompa sanyo, pemanas air, kulkas, dll dimana mereka menyedot daya lebih besar saat ppemakaian pertama daripada daya yg seharusnya

Nah, voltage stabiliser yang beredar dipasaran ini 90% ber inti kan kapasitor , yaitu suatu alat elektronik yg bisa menyimpan arus sementara. Lhah kok sementara ? iyalah…. memang karaktermya spt itu ! tapi jgn lupaaaa…. dia juga veryfast charging & release , alias kalo diisi sangat cepat penuh dan saat tegangan dipakai dia akan mengeluarkannya secepat kilat…. lebih cepat drpd aki ….. cateeetttt !

Berdasarkan karakter itulah …. sejatinya stabiliser tegangan bekerja…. dan tentu saja bermanfaat bagi kelistrikan kendaraan keseluruhan. Banyak kawan2 yg masih rancu atau bingung dg cara kerja kapasitor. Nah… agar enggak puyeng …. anda bisa mengandaikan nya begini :

Anda butuh ngisi air di bak mandi sebesar 3 meter kubik. Sedangkan Sumber air terdekat adalah bendungan yg isinya ber-ton2 kubik air. Jika ember anda isinya 5 liter air, atau jerigen anda isinya 25ltr air… berapa kali anda bolak balik ke Bendungan agar bak mandi anda penuh ??? lama juga kan ? ngopi segelas juga tandas duluan…..

Nah, jika ditengahnya bendungan dan rumah anda dikasih tandon air, walo isi tandon cm 10 meter kibik…. lebih cepat mana anda ngisi bak mandi anda ?

catetan :

  • bendungan = aki/accu
  • tandon = kapasitor
  • bak mandi = pemakaian setrum

Nah… sekarang sudah jelasss kan pada ????

Kondensator atau sering disebut sebagai kapasitor adalah suatu alat yang dapat menyimpan energi di dalam medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik. Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad dari nama Michael Faraday. Wikipedia

Kapasitor itu sendiri mempunyai banyak jenis… tetapi hanya digolongkan menjadi dua, yaitu kapasitor bernilai tetap dan tidak tetap atau variabel.

Nnnnaaahhh….. yg manakah yg cocok buat kendaraan ? sebenernya sih tergantung pemakaiannya buat apaan, tapiii… menurut ane jenis elektrolitlah yg pas…. biasa disebut elco kalo ditoko elektronik.

Setelah memahami how its works ! tentu anda masih penasaran bagaimana membuat atau merakitnya sendiri dengan mudah , murah dan meriah tentunya. DIY yg pengen bikersoak sampaikan akan ada si artikel besok besok besok….. yaaa….. ( maklum nih jempol mulai kram … udah nulis sampe berbusa busa gini ).

Jadi.. jangan lupa pantengin terus blog soal ini …. agar arwah anda tidak penasaran…..

Pengirit BBM : Bubbler Injection

(klik/save tuk gbr lbh gedhe )

Jika sebelumnya ada artikel pengirit BBM dg HCS(hydrogen Crack System ) dan ada juga Water injection dengan masing2 kelebihan dan kekuranganya, maka saya iseng2 mengambil udara basah dari sistem HCS tsb tetapi tanpa melewati Hydrogen generator/katalis. Hal ini didasari pemikiran saya bahwa pada water injection sangat susah mengatur debit air yg masuk manifold karena harus berupa butiran2 yg amat sangat kecil dan sedikit shg berfungsi maksimal. Lhah dg begitu ,knp nggak udara basah aja yg dimasukin ???
Proyek iseng2 ini saya lakoni di tunggangan kuda beban saya ndaho win yg tiap hari mengangkut serba beratsss ( namanya juga kuda beban, ya to  ?? )
Efeknya ?? byuhhhhh… bwt bawa beban rasanya enteeeeennnggg bangettt…. ( mungkin krn torsi yg nambah ), sungguh berbeda dg HCS , yg ini serasa make water injection “tanpa ribet”… bahkan dg setelan karbu standart aja no problem !!!!… tetapi sy nggak mau setelan standart krn rpm atas bawah harus enak ( misalnya kalo bawa beban pas jalan nanjak ).
Solusinya ??? sementara ini solusi saya = karburator disetel “lean” a.k.a irit ( krn power rpm bawah sdh diisi bubbler injection ) kemudian jarum skep dinaikin satu persatu dan dicoba untuk jalan.. logikanya jika karbu dibikin lean maka rpm atas loyo… maka salah satu caranya ya menaikkan jarum skep tsb ( tanpa gonta ganti spuyer )agar rpm atasnya basah.
Alhamdulillah.. kuda beban saya sudah enak dipake walau belum enak dilihat !!!yg pentingkan jelek2 penghasil dolar yg setia…. hahaha….
Lihat botol biru gbr dibwh !! itu sy isi spiritus..

Pengirit BBM : Hydrogen Crack System stage 1

 Penjelasan =
1. Saat piston naik turun, terdapat kevakuman di leher manifold.
2. Kevakuman tersebut akan menghisap apaun yg ada di katalis/generator
3. Krn ada hisapan, maka di tanki air keluar gelembung air
4. Shg udara kosong di tabung menjadi udara yg basah
5. Udara basah tsb melalui katalisator/generator. Karena ada aliran udara basah plus panas knalpot, maka terjadi crack antar molekul
6. molekul tsblah yg masuk ke manifold dan terus ke ruang bakar shg menambah molekul BBM yg sudah ada.
7. otomatis terjadi penambahan power di mesin.
8. Pengalaman penulis , saat bensin di tanki habis, mesin tetep bisa menyala stasioner… ( tapi ya buat jalan sama aja ngga kuat )
9. Saat diisi non air , misal alkohol, bensin, pertamax dan sebagainya.. tenaga tambah jozzz gandhozz tetapi cepet abisss.

Kelemahan =
1. Kevakuman hanya terjadi di rpm rendah, sehingga di rpm tinggi tidak terjadi gelembung udara sehingga alat ini tdk bisa maksimal bekerja.
2. Membutuhkan selang tahan panas ( sulit dicari di daerah pedesaan kalo pas turing jauh dan selang pecah )
3. Pada motor ber-gigi ( bebek maupun sport ) dg setelan karbu standard , maka begitu generator panas ( krn knalpot ) maka rpm mesin akan naik sendiri, shg akan sulit untuk pindah gigi ( walaupun berkopling ). Disinilah letak masalahnya, jika karbu disetel lean/miskin mesin bisa stasioner, tetapi di rpm tinggi akan miskin bensin pula shg selain panas juga kekurangan power, jika disetel standart dan basah, ya rpm makin tinggi saat stasioner…. lhoh kan… susah ya ???

Solusi = yg Jadi Pe Er ialah bagaimana caranya saat rpmtinggi gelembung tetep keluar dan bahakan kalo bisa yg banyak ??? hehehhe…..

Simpel Water Injeksi

Prinsip water injection adalah meng-injeksi butir / kabut air ke ruang bakar mesin.

Kelebihan Water Injection :
1. Pengapian lambat, efek serasa memakai pertamax padhl cuman cukup dg premium
2. Tenaga dan torsi juga serasa meningkat
3. Otomatis speed nambah ( sekitar 10 – 20 kmh )per-gigi
4. Lebih irit , karena Wa-i mensyaratkan seting karbu lean. pernah ujicoba dg Thunder 125 hasil : 1 liter premium lbh dari 65 km dg kecepatan ekonomis ( 50-60 kmh jalur lancar tdk macet ).
5. Ruang bakar serasa dibilas, jadi bersih dari kerak
6. Tidak ada gejala overheat padahal seting karbu dibikin lean
7. Mesin lbh merdu atau halus
8. Untuk rpm rendah terkadang tenaga serasa liar
9. Masih bisa ditingkatkan lagi powernya dg mancampur air dg alkohol/methanol. Presentase terserah ….. lbh banyak alhokol lbh terasa powernya
10. Busi menjadi merah bata, pertanda ruang bakar bisa bekerja maksimal

Kelemahan Water Injeksi :
1. Pemakaian lama, tanki air bisa keluar lumutnya
2. Air yg diinjeksikan harus air yg bermutu tinggi , sehingga tdk merusak mesin. Usahakan air murni tanpa mineral, misal air accu atau air radiator. Kasus : pada karbu vakum , baut kupu2 di dlm karbu berkarat.
3. Pada sistem diatas yg masih sederhana, rpm rendah mesin lumayan terganggu, susah untuk stasioner karena justru saat idle itulah sedotan wa-i yg terbesar. Bisa diakali dg sensor atau switch shg wa-i menjadi aktif pd rpm tertentu .
4. jangan letakkan wa-i dg posisi lebih tinggi dari manifold, karena justru saat mesin mati, wa-i tetep mengucurkan air, ini sama aja dengan anda menaruh selang di bak mandi untuk memindah air ke ember.

Water Injeksi dg konsep diatas sudah diuji coba selama 2 sampai 3 bulan dg objek percobaan Suzuki Thunder 125cc. Ada kemungkinan perubahan seting sesuai dg spd motor anda masing-masing.
Wa-i diatas berfungsi sbg pendingin ruang bakar, sehingga mesin menjadi efektif dan efisien.
Tetapi, bila anda menginginkan air sbg bahan bakar / booster pada mesin anda, gunakan saja Hydrogen generator atau HH-O( Hydrogen hydrogen oksigen ). HH-O mempunyai prinsip kerja memisah atom air yg terdiri dari H2O menjadi hydrogen sendiri dan oksigen sendiri. Kedua zat itulah yg akan di injeksikan ke mesin. Seperti kita tahu Hydrogen adalah zat yg mudah terbakar sedangkan Oksigen adalah zat yg mendukung pembakaran. Baik HH-O maupun Water Injeksi mengindikasikan setelan lean pada mesin sehingga otomatis bbm akan irit pula. Silahkan dilanjut ttg HH-O atau hydrogen generator pada link ini !!!

Kelemahan Water Injection

Secara tenaga memang instan terasa memakai water injection drpd Hydrogen generator yg sy coba. Tapi, beberapa kelemahan sistem ini juga membuat saya gundah, diantaranya ialah :
– Pada tanki air , stelah pemakaian 2 bulanan mulai tumbuh lumut di dinding- dindingnya, padahal tanki air saya terbuat dari plastik. UNtungnya saya menerapkan banyak filter disepanjang jalur selang.
– Kebetulan karburator saya sistem vakum, sehingga pengatur kevakuman ( kupu-kupu ) di dalam karbu yg terbaut dari besi ( bautnya saja ) menjadi berkarat. Komponen lain tdk masalah. Kemungkinan untuk karbu konvensional tdk akan bermasalah.
– Susah mencari putaran mesin langsam / stasioner pada water injection yg disuntikkan langsung ke manifold.

Oh, iya, ralat dari tulisan terdahulu…. tyt water injection juga bekerja pada rpm yg tinggi, jadi karakter mesin menjadi = rpm rendah bertenaga, rpm menengah agak berat ( kayak ada yg nggandoli ), kemudian rpm atas bisa menambah speed sekitar 10-20 kmh secara instan. Bayangkan jika motor anda maks. lari 100 kmh ??? nambah 10-20 kmh kan lumayan to ???

Plan The Next Water Injection

Setelah saya “marem” dg wai stage 1, kayaknya sudah saatnya the next step. Plan masih tetep dg skema seperti di bawah. Idenya dari wacana dial a jet, yaitu semacam penambahan jet yang akan memperbaiki kurva kekurangan karburator yg bagus pada rpm tertentu saja. Dial a jet sudah lama diaplikasi seperti pada wacana : http://www.thunderproducts.com/dial_a_jet.htm trus http://www.kaskus.us/archive/index.php/t-883770.html . Mengapa dg Dial a jet ??? seperti wai, dial a jet bisa efektif malah dg seting karbu yg lean/ irit, jadi cocok dg tema yg saya incar “motor lebih kencang dan lebih irit”.
Contoh dial a jet : http://www.thunderproducts.com/images/photos/dialajet2.jpg
Nah, karena pada stage 1 kemaren masih ada kelemahan untuk rpm atas, maka plan saya akan memperbaikinya dg meng-kawin-kan dial a jet dg water injection. Ada dua skenario dial a jet, yaitu dg fuel/bahan bakar dan opsi kedua dial a jet dg memanfaatkan air dari tanki air water injection. Plan saya mau memakai dua-duanya. Bagaimana skema-nya ???


(Stage 1 revisi )


( Stage 2a dg water dial a jet )

( Stage 2b dg fuel dial a jet )

Namanya juga masih sebatas plan, jadi gada salahnya meneruskan dg water injection stage 3. Ide ini diambil dari mesin 6 stroke from bule oztrali. Disitu dia memanfaatkan steam / uap air dg kelebihan pembilasan ruang bakar yg sangat efektif, mesin jadi strong but cool. Sedangkan uap air yg memang mengandung hydrogen akan lebih mudah terbakar. Untuk menjadi uap, memerlukan energi dunks ??? yups…. saya pengen mencoba memanfaat panas dari kenalpot untuk memuluskan plan saya. Pengenya sih stage 1 sampe 2 tetep dipakai n ditambahin stage 3 dg skema sbb :

Demikian plan saya , tinggal R&D nya aja ya…… ( entah kapan )

report wa-1 lagi

Setelah kira-kira sebulan make wa-i ini, maka yg dapet saya katakan ialah :
1. Usahakan setelan motor jangan dibikin se-lean/ irit mungkin, soalnya bgt gas dibejek malah jadi kurang sip larinya. Cuman ntar pas mesin nyala pertama, stasionernya agak kacaw.
2. Pas mesin dingin jangan aktifkan wa-i, karena malah akan memperlambat mesin mencapai suhu ideal. Aktifkan saja wa-i setelah kira-kira mesin jalan 300 meter.
3.Masih belum menemukan efek negatif di mesin.
4.Busi jadi lebih bersih, jika sebelumnya dikasih setelan irit busi memutih, maka dg wa-i busi bisa lbh bagus. Jika sering di geber maka busi tidak gampang berjelaga lagi.
5. Mengurut gas jadi beda jika tanpa wa-i, coz dg wa-i malah ngurut gas jadi lebih halus, gak perlu kasar-kasar.
6. Jika mau luar kota, lebihkan aja debit wa-i krn ternyata dg debit air yg besar akan berefek di rpm atas lbh bagus walau cm sedikit.
7. semakin banyak campuran alkohol maka semakin gede torsinya, cuman alkohol lbh gampang menguap. Mungkin ada ide bwt menyemprotkan alkohol ber-presentase besar ke moncong karbu, karena molekulnya lbh meng-akrabkan diri ama udara, tentunya dg tanki penampung yg rapat.
8. Masih perlu modifikasi pengapian, misal ngerubah CDI bertiming lbh maju, tapi blm ada doku bwt itu… hikkss….
9. ….. dst….

report : Wa-i stage (1)

Obyek percobaan : Suzuki Thunder 125cc keadaan full standart ( knalpot, karbu vakum, pengapian, dsb )
Setelah lumayan lama menimbang-nimbang, plus bbm yg katanya mau naik tajam gt, maka dg tekad bulat dan penuh perjuangan saya nyobain plan yg lama sudah idam-idamkan, yaitu pembuktian water injection di spdmtr. Yg pertama ingin sy coba ya tentu saja yg stage 1 dulu, tahap awal duluuuu…. step by step gt.
Konsep pd posting sebelumnyalah yg saya coba dulu, tapi berhubung saya merasa masih kurang praktis dg injektor jarum suntik ( masih kudu nge-lem dulu, blm lagi resiko lem yg kurang rapat, copot, dsb,dsb …. ) maka saya mencoba dg bikin injektor dari nosel korek gas yg biasanya se-koreknya dijual 1500-an rupiah.
Kemudian, karena saya coba di Thunder 125, maka saya masih kebingungan mo nempatin tanki air dimana ??? Toh semua tempat sudah sy coba dan masih belum memungkinkan. Pikir punya pikir, setelah melihat tas kecil yg lg menganggur begt saja gak terpakai, maka timbullah ide setengah brilian tsb. Yaitu menggantungkan tas kecil itu di spdmtr, tepatnya di samping belakang, yaaa… mirip mirip ama side bag-lah. Lanjut, ide seperempat brilian-nya ialah ngambil jerigen plastik bekas madu ( 1 liteer ) yg teronggok dilemari dapur. Cucoookkk deehh, jerigen madu dg maniznya masuk ke side bag versi saya dgn pazzz sekaleee . Nah,setelah mendapat dua barang inilah, saya mulai dg semangat mau R&D dari Wa-i stage 1.Saya waktu itu mau melangkah ke tahap selanjutnya dg membeli selang aquarium di tempat org jual ikan-ikan. Sambil menunggu Ibu jualan ngukur selangnya, mata saya iseng-2 jelalatan di etalase si Ibuk penjual ikan. Walhasil ?? tuinggg…ttuuiiinngg….. ide brilian yg seperempatnya datang lagi, demi melihat setelan udara buat selang aquarium plus keran sekalian ( yg tyt itu keran selang infus ). Bayangan saya saat itu , wuiiddiiiihh…. tinggal geser-2 doang untuk mengaktifkan dan menonaktifkan Wa-i, dan jadi simpel gt to ???
Akhirnya dg semangat 45, mulailah saya mencoba Wa-i stage 1 disela-sela jam istirahat kantor. Dan hasilnya ???? huehuhueehuehuehue…. saya berkeringat men-starter spdmtr karena terjadilah “Water hammer ” alias ruang bakar kemasukan air. Knp bgt ?? karena yg tdk sy duga adalah sedotan dari manifold bgt deras sehingga seperti digerojok air terjun. Wahhhh…… gagal niih ( batin saya ).Kemudian, setelah jam rehat pikiran saya begitu berkecamuk luar dalam lahir dan batin ….. penuh dg perrtanyaan “kok bs begitu ? ” “Kenapa begini ?? apa salah dan dosaku ?? ” ” Mengapa Kau kasih cobaan begitu berat nian padaku ?” Nah, kemudian mak bedunduk, muncullah pikiran yg kurang bgt brilian dg “menghambat derasnya air yg menggerojok”,yaitu dg menghalangi sang air tersebut memakai sesuatu. Dengan apa ???? wehehehee…. karena saking kurang brilian-nya saya,atau saya yg memang lagi dapet wangsit yg sangt ngga kreatip, maka saya mencoba menambah penghambat air dg busa rokok filter ( BEKAS ) yg baru aja dirokok temen saya. Wakss….. !!! Entah ngimpi apa saya semalam, tyt dg begitu…. Wa-i stage 1 jadi BERHASILLLLLL………. hip….hip..hurreeyyy………

” Jika mesin n karburator ibarat orang yg sedang menyeruput kopi dari gelas,
maka dg injektor jarum suntik akan menjadi seperti minum kopi dengan sedotan.
Nah, bayangkan jika ada busa yg di dalamnya sudah mengandung kopi, apakah kopi akan begitu saja tumpah ??tentu tdk krn kopi tsb tertahan di dlm busa sedangkan kita masih bisa minum kopinya dg menyedot busa tsb. Byuhhh…. itulah kira-kira analogi Wa-i versi saya … huuueekkksss…… jelek bgt ya ? “

Kemudian, report selanjutnya ialah : Test Drive
Berhubung kabel rpm saya udah putus hubungan, maka saya cm bisa meng-kira-kira saja ya ???Tuh Wa-i stage 1 langsung sy bawa pulang ke rumah ( dg jarak 70 km shg kalo pp ya jadi 140 km-anlah kira-kiranya ).
Pertama : jalan pulang, saya coba dg setelan mesin standart. Yaitu dg tidak mengotak atik setelan karbu samasekali. Tanki air diisi air accu biru. Hasilnya ??? di stasioner mesin agak mbrebet tapi ga sampe mati. Bgt di gas sampe rpm menengah, mesin kok lebih halus gt, lebih merdu dr sebelumnya yg mayan kasar. Tenaga ??? feeling saya mengatakan tenaga lebih meningkat ( torsi ) dr sebelumnya, cm kalo kecepatan masih sama aja tuh. Yg paling kerasa ya akselerasinya aja lebih bagus. Mungkin kecepatan ga berubah karena dari sproket dan transmisinya masih standartnya ajah. Untuk putaran tinggi masih blm oke, karena memang Wa-i tsb mulai rpm 6-7rb udah gak jalan dikarenakan terlalu tinggi tekanan manifold. Yg pasti buat jalan 60 – 70 kmh enak bangetssss.
Kedua : perjalanan balik ke kantor esok harinya.
Sebelum berangkat nganor, saya campur dulu tanki air dg alkohol 70% sebanyak lebih kurang 150cc. Seting karbu dibikin lbh irit / lean. Hasilnya ? Mbrebet di rpm stasioner sudah ga terjadi, terasa peningkatan tenaga. Gigi 1 sampe 4 terasa mak wuusshhh…. tapi gigi 5 masih standart aja tuh. Report selanjutnya, bensin mayan lbh irit, tp bwt dlm kota kok mayan boros ya ? Slidik punya slidiki, tyt saya ga nyadar kalo lebih sering narik kabel gas ( karena tarikan motor lebih enteng sih….. hehhehe ) . Dg perjalanan sekitar 140 km itu, air + alkohol yg habis sekitar 150 – 200 cc … yaaaaa segituanlah. Mungkin karena saya nyetel keran infusnya untuk debit yg terlalu kecil ya ???Nah, tyt dg banyak penghalang air dari busa rokok bekas, scr tdk langsung mempunyai kelebihan saya ngga perlu menonaktifkan Wa-i setiap mematikan mesin, karena tyt air tdk mengucur ke manifold disaat mesin mati. Enak kan ??? Tapi untuk jaga-jaga mah saya masih tetep mau pasang keran bensin vakum, misal punya Yamaha Alfa atau apalah gt. Yg masih sya pusing ialah bgmn membuat indikator peringatan shg kalo air mau hbs saya jadi tahu ??? Bayangan pertama dg membuat sensor cahaya, katakanlah led + LDR sbg saklarnya. Trus kemungkinan lain apalagi ya ???
Kesimpulan Research : Wa-i stage 1 berhasil. Menurut saya pribadi, Wa-i stage 1 sangat cocok dg karakter mesin yg powernya di rpm atas, karena Wa-i stage 1 membantu meningkatkan power di rpm bawah dan menengah.
Masalah : Wa-i stage 1 blm men-suppport rpm atas.
Solusi ‘n Development : Ada satu solusi dg dua kemungkinan, yaitu dg teknologi Dial a-jet. Intinya menambah spuyer di depan karburator, sehingga saat rpm atas, tekanan sedotan di mulut karbu membesar pula, yg diharapkan nantinya akan memfungsikan Dial a-jet. Nah, Dial a-jet sendiri ada dua kemungkinan atau bisa saja dipake dua-duanya. Kemungkinan pertama, Dial a-jet dg bensin dan kemungkinan kedua Dial a-jet dg air+alkohol.

Wait 4 de next episode ……… blm tamat…..bersambung….tobekontinyu …. dsb